Jumat, 05 Oktober 2012

Seberapa Besar Pengaruh Penggunaan Twitter Dalam Pemasaran


Pendekatan Filsafat:
Ontologi
Cabang ini menguak tentang objek yang di telaah ilmu, wujud dan hubungannya dengan daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan. Objek formal ontologi adalah hakikat seluruh realitas. Lorens Bagus memperkenalkan tiga tingkatan abstraksi dalam ontologi, yaitu : abstraksi fisik, abstraksi bentuk, dan abstraksi metaphisik. Abstraksi fisik menampilkan keseluruhan sifat khas sesuatu objek; sedangkan abstraksi bentuk mendeskripsikan sifat umum yang menjadi ciri semua sesuatu yang sejenis. Abstraksi metaphisik mengetengahkan prinsip umum yang menjadi dasar dari semua realitas. Abstraksi yang dijangkau oleh ontologi adalah abstraksi metaphisik.
Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan (tweets). Pengguna dapat menulis pesan berdasarkan topik dengan menggunakan pagar (#) (hashtag). Sedangkan untuk menyebutkan atau membalas pesan dari pengguna lain bisa menggunakan tanda @. Pesan pada awalnya diatur hanya mempunyai batasan sampai 140 karakter disesuaikan dengan kompatibilitas dengan pesan SMS, memperkenalkan singkatan notasi dan slang yang biasa digunakan dalam pesan SMS. Isi Kicauan menurut Pear Analytics: Berita, Spam, Promosi diri, Celoteh tidak berarti, Percakapan, Nilai lewat-terus (pass-along).
Twitter adalah merupakan salah satu dari 10 situs web yang paling sering dikunjungi di seluruh dunia oleh Alexa trafik web analisis. Februari 2009 Compete.com blog entry mengatakan bahwa Twitter berada di tingkat ketiga sebagai situs yang digunakan jaringan sosial berdasarkan jumlah pengunjung bulanan sebanyak 6 juta pengunjung. Pada bulan Maret 2009, Nielsen.com blog menyatakan Twitter sebagai situs yang tumbuh tercepat--dalam kategori Komunitas Anggota. Twitter memiliki pertumbuhan bulanan sebesar 1.382%, meningkat dari 475.000 pengunjung pada Februari 2008 menjadi 7 juta pada Februari 2009. Menurut sebuah studi oleh Sysomos pada bulan Juni 2009, perempuan membentuk sebuah demografi Twitter lebih besar daripada laki-laki dimana persentasenya adalah 53% lebih dari 47%. Ia juga menyatakan bahwa 5% dari pengguna menyumbang 75% dari semua aktivitas, dan bahwa New York memiliki Twitter sebagian besar pengguna.

Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni: Product (produk), Price (harga), Place (tempat, termasuk juga distribusi), dan Promotion (promosi)
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.


Epistemologi
Masalah epistemologi bersangkutan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan. Sebelum dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan kefilsafatan, perlu diperhatikan bagaimana dan dengan sarana apakah kita dapat memperoleh pengetahuan. Jika kita mengetahui batas-batas pengetahuan, kita tidak akan mencoba untuk mengetahui hal-hal yang pada akhirnya tidak dapat di ketahui. Memang sebenarnya, kita baru dapat menganggap mempunyai suatu pengetahuan setelah kita meneliti pertanyaan-pertanyaan epistemologi.
Epistemologi berusaha menjawab bagaimana proses yang memungkinkan di timbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara/tehnik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?. AR Locky, mengungkapkan, tentang epistemologi, yaitu:
1.      Menemukan kebenaran dari masalah
2.      Pengamatan dan teori menemukan kebenaran
3.      Pengamatan dan eksperimen untuk menemukan kebenaran
4.      Ekseperimental
5.      Konfirmasi kemungkinan untuk menemukan kebenaran
6.      Metode deduktif
7.      Metode induktif
Twitter kini semakin populer sebagai channel komunikasi brand, baik untuk personal brand, corporate brand, atau product brand. Dalam sebuah diskusi di rossdawsonblog.com tentang “Twitter Follower Number as a Proxy of Influence,”muncul beberapa jawaban tentang bagaimana Twitter bekerja untuk brand Anda. Twitter semakin penting bukan semata karena pemilik brand bisa mengukur jumlah follower dari akun Twitter mereka, lebih jauh, mereka bisa melihat apa tujuan mem-follow dan apa yang dilakukan para follower setelah mem-follow akun Twitter Anda.
Sebuah penelitian tentang “Twitter follower number as a proxy of influence” menemukan beberapa fakta:
1.  Jumlah Followers
Ukuran yang populer untuk mengukur pengaruh dan pentingnya Twitter adalah berdasarkan dari jumlah follower yang Anda miliki. Asumsi ini memang masuk akal jika melihat Twitter adalah media sosial dengan “140 karakter” yang pesannya hanya dapat dilihat jika Anda membacanya dalam “Tweet”. Jadi, makin banyak follower Anda, artinya makin banyak orang yang terekspose oleh konten Twitter Anda. Artinya pula, level atau kelas akun Twitter milik Anda makin tinggi. Dan jika itu terjadi, brand pun dapat diterima oleh banyak orang secara luas.
2. Tiga Tipe User
Ada tiga tipe pengguna Twitter. Pertama, tipe pengikut celebrity. Pemilik akun ini biasanya memiliki jumlah pengikut (follower) yang tinggi, tetapi hanya sedikit orang yang di-follow-nya kembali. Pengguna akun tersebut dapat dibilang hanya fokus pada aspek material Twitter. Artinya, melalui Twitter yang bersangkutan hanya ingin berbagi konten dengan para follower-nya. Tipe ini juga biasanya follower dari sebuah media berita online untuk menyampaikan berita-berita yang tersambung ke linknya. Kedua, tipe yang memanfaatkan Twitter sebagai sarana percakapan. Pengguna tipe ini kemungkinan besar mem-follow kembali sebagian besar pengikutnya. Tujuannya, biasanya untuk menjaga keakraban dengan percakapan yang lebih pribadi. Tipe ketiga adalah spammer. User yang biasanya lebih banyak jumlah following-nya daripada follower-nya.
3. Yang Dilakukan Setelah Membaca Tweet
Kemampuan melakukan sebuah tindakan setelah membaca sebuah tweet merupakan ukuran penting dari "pengaruh Twitter," apakah itu melakukan Reply, Retweet (RT), Mention, atau Attribution di mana Anda bisa menambahkan lokasi Anda ketika mengirimkan tweet.
4. Kekuatan Followers
Jika Anda memiliki jumlah follower yang tinggi, dan follower Anda memiliki follower sama banyaknya dengan Anda, ini artinya potensi retweet Anda akan jauh lebih signifikan.
5. Updates
Frekuensi update akun Twitter Anda akan mengarahkan Anda kepada level penggunaan Twitter yang lebih tinggi.
6. Keterlibatan
Pengguna Twitter yang tweet-nya lebih sering di-retweet, akan lebih sering dijadikan referensi atau dikutip, dan secara langsung lebih tinggi lagi level Twitter-nya. Selebihnya, nilai dari suatu keterlibatan akan lebih tinggi sesuai dengan siapa saja user-user lain ikut terlibat. Pengguna Twitter dengan level retweets yang tinggi akan memiliki nilai lebih.

Seperti Artikel Sebelumnya mengenai Keuntungan Sosial Media dan  Manfaat Twitter dimana interaksi yang terjadi antara konsumen dengan brand melalui beragam jejaring sosial termasuk twitter, akan mendorong aksi lanjutan dari konsumen, seperti berkunjung langsung ke website si brand, atau menelusuri informasinya lebih lanjut. Bentuk interaksi yang paling sering dilakukan adalah berkomentar, atau berbagi konten. Evert Gummesson tentang Hubungan Pemasaran sebagai definisi pada keseluruhan tesis: Relationship marketing is marketing based on interaction within networks of relationships (Hubungan pemasaran adalah pemasaran berdasarkan interaksi dalam jaringan hubungan).
Pelaksanaan survei didasarkan pada dasar-dasar Hubungan Pemasaran dan Twitter, dan bagaimana keduanya dapat berfungsi bersama-sama. Berikut beberapa hasil penelitiannya:
Apa Tujuan Pemasaran yang Bisa Dicapai Melalui Twitter?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menciptakan kesadaran tentang merek dan produk adalah salah satu tujuan pemasaran dimana sebagian besar responden sepakat, diikuti oleh kemampuan untuk menerima umpan balik. Juga, menurut hasil, Twitter tampaknya menjadi media yang ideal untuk membangun kepercayaan, memperoleh pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Kemungkinan Pembelian dari Pelanggan yang Telah Berinteraksi di Twitter.
Untuk memperdalam temuan di atas, para ahli juga ditanya apakah mereka percaya atau tidak bahwa orang-orang yang telah berinteraksi di Twitter lebih memungkinkan untuk membeli atau membeli kembali produk atau jasa. Hasil penelitian menunjukkan, sebanyak 49,33 persen responden setuju; 31,33 persen selain setuju dan tidak setuju; 18 persen sangat setuju, dan 1,33 persen tidak setuju.

Aksiologi
Dewasa ini ilmu bahkan sudah berada di ambang kemajuan yang mempengaruhi reproduksi dan penciptaan manusia itu sendiri. Jadi ilmu bukan saja menimbulkan gejala dehumanisasi namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri, atau dengan perkataan lain, ilmu bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujuan hidupnya, namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri, atau dengan perkataan lain, ilmu bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujuan hidupnya, namun juga menciptakan tujuan hidup itu sendiri.
Pentingnya mempelajari peranan twitter dalam pemasaran, karena bauran pemasaran yang dahulu hanya 4P yakni: Product (produk), Price (harga), Place (tempat, termasuk juga distribusi), dan Promotion (promosi). Berkembang menjadi 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Pemasaran memiliki tujuan yaitu :
  1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang dihasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
  2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
  3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Pendekatan Keilmuan :
Pragmatisme
Muncul pada awal abd ke-20. Mazhab ini menegaskah bahwa segala sesuatunya haruslah bernilai benar apabila membawa manfaat secara praktis bagi manusia. Artinya, pengetahuan yang berasal dari pengalaman, rasio, pengamatan, kesadaran lahiriah maupun batiniah, bahkan yang bersifat abstrak atau mistis pun akan diterima menjadi sebuah kebenaran apabila membawa manfaat praktis. John Dewey (1859-1852) merupakan tokoh dalam mazhab ini yang berpendapat bahwa filsafat tidak boleh hanya mengandalkan pemikiran metafisis yang tidak bermanfaat praktis bagi manusia, melainkan harus berpijak pada pengalaman yang diolah secafa aktif kritis dan memberikan pengarahan bagi perbuatan manusia dalam kehidupan nyata. Cara-cara non-ilmiah (unscientific) membuat manusia tidak meruasa puas sehingga mereka menggunakan cara berpikir deduktif atau induktif. Kemudian orang mulai memadukan cara berpikir deduktif dan induktif, dimana perpaduan ini disebut dengan berpikir reflektif (reflective thinking). Metode ini diperkenalkan oleh John Dewey antara lain: 
  1. The Felt Need (adanya suatu kebutuhan): Seseorang merasakan adanya suatu kebutuhan yang menggoda perasaanya sehingga dia berusaha mengungkapkan kebutuhan tersebut. Apa yang dibutuhkan oleh pemasar terhadap pelanggannya? Seberapa jauh pemasar perlu mengetahui kebutuhan pelanggan, menyangkut produk-produknya?
  2.  The Problem (menetapkan masalah): Dari kebutuhan yang dirasakan pada tahap the felt need diatas, diteruskan dengan merumuskan, menempatkan dan membatasi permasalahan (kebutuhan). Penemuan terhadap kebutuhan dan masalah boleh dikatakan parameter yang sangat penting dan menentukan kualitas penelitian. Studi literatur, diskusi, dan pembimbingan dilakukan sebenarnya untuk mendefinisikan kebutuhan dan masalah yang akan diteliti. Melalui media apa pemasar mampu mengetahui kebutuhan konsumen? Seberapa mampu media tersebut member kesimpulan mengenai kebutuhan konsumen?
  3. The Hypothesis (menyusun hipotesis): Jawaban atau pemecahan masalah sementara yang masih merupakan dugaan yang dihasilkan misalnya dari pengalaman, teori dan hukum yang ada. Twitter menjadi media yang paling diminati oleh banyak orang baik untuk bercakap-cakap maupun mencari informasi.
  4. Collection of Data as Avidance (merekam data untuk pembuktian): Membuktikan hipotesis dengan eksperimen, pengujian dan merekam data di lapangan. Data-data dihubungkan satu dengan yang lain untuk ditemukan kaitannya. Proses ini disebut dengan analisis. Kegiatan analisis dilengkapi dengan kesimpulan yang mendukung atau menolak hipotesis.
  5. Concluding Belief (kesimpulan yang diyakini kebenarannya): Berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap ke-4, dibuatlah sebuah kesimpulan yang diyakini mengandung kebenaran, khususnya untuk kasus yang diuji.
  6. General Value of the Conclusion (memformulasikan kesimpulan umum): Kesimpulan yang dihasilkan tidak hanya berlaku untuk kasus tertentu, tetapi merupakan kesimpulan (bisa berupa teori, konsep dan metode) yang bisa berlaku secara umum, untuk kasus lain yang memiliki kemiripan-kemiripan tertentu dengan kasus yang telah dibuktikan diatas. Evert Gummeson menyatakan dalam tesisnya, Hubungan pemasaran adalah pemasaran berdasarkan interaksi dalam jaringan hubungan.
Untuk menjelaskan perilaku sosial seseorang dapat dikaji sebagai  sesuatu proses yang (1) instinktif,  (2) karena kebiasaan, dan (3) juga yang bersumber dari proses mental. John Dewey menekankan pada penjelasan kebiasaan individual, tetapi mereka juga mencatat bahwa kebiasaan individu mencerminkan kebiasaan kelompok yaitu adat-istiadat masyarakat atau struktur sosial.
Selaras kehadirannya yang terbilang masih baru, belum banyak penelitian dan publikasi ilmiah menyangkut media sosial. Padahal melihat realitas yang ada saat ini, fenomena media sosial layak menjadi kajian penelitian tersendiri, masuk dalam ranah ilmu-ilmu sosial. Beberapa fakta tentang media sosial terangkum dalam postingan saya sebelumnya "Inilah Fakta Menakjubkan Media Sosial 2010."
Karena alasan ini pula, Antonia Harler, yang baru saja lulus Diploma bidang Management, Communications & IT di sebuah universitas di Austria tertarik untuk meneliti keberadaan media sosial, khususnya Twitter, sebagai bahan penelitian tesisnya. Dalam tesis berjudul “Twitter as A Tool for Relationship Marketing”, Antonia meneliti bagaimana cara terbaik menggunakan Twitter sebagai alat untuk Hubungan Pemasaran
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik melalui teknik wawancara mendalam. Di sini, Antonia mewawancarai sebanyak 175 ahli media sosial, pemasaran, iklan, dan PR di seluruh dunia, sebagian besar berasal dari Amerika Serikat dan Eropa. Banyak diantara mereka merupakan para ahli media sosial terkenal dan bersedia meluangkan waktu untuk menjawab 22 pertanyaan yang dia ajukan. Hasil informasi yang didapat sangat luas, tetapi tulisan ini hanya mengupas beberapa poin-poin kunci.
Penelitian ini terbagi dalam 3 bagian:
  1. Tinjauan Literatur Secara Menyeluruh.
  2. Survei dengan Para Ahli Media Sosial, Pemasaran, Iklan dan PR di Seluruh Dunia.
  3. Evaluasi Hasil, Kesimpulan dan Pedoman Praktis untuk Bisnis.
Secara keseluruhan penelitian ini menyimpulkan bahwa menggunakan Twitter sebagai alat hubungan pemasaran adalah sangat penting, dan banyak pihak gagal menyadari betapa banyak potensi yang dimilikinya. Paparan tersebut terangkum dalam bagian kedua, dimana Antonia mewawancarai para responden yaitu orang-orang yang kredibel dan mengetahui banyak hal khususnya media sosial.
 
Faktor-faktor Sukses
Mengintegrasikan Twitter dalam strategi hubungan pemasaran perusahaan dapat tampak luar biasa dan sekaligus seperti mengejek karena platform yang relatif baru dan kurangnya pengalaman dengan media sosial secara umum. Tips dan trik dapat memfasilitasi proses ini. Oleh karena itu, bagian penting dari penelitian ini ditetapkan untuk fokus pada: Apa faktor-faktor keberhasilan bisnis yang harus dipertimbangkan ketika menggunakan Twitter untuk mendukung strategi hubungan pemasaran mereka.  
Dalam langkah pertama, para ahli diminta untuk memilih faktor-faktor keberhasilan yang mereka percaya berlaku dan dianggap penting untuk kesuksesan pada platform. Berikut jawaban mereka:
  • Interaksi dan Komunikasi
  • Mendengarkan
  • Integrasi dengan Saluran-saluran Lain
  • Mengungkap Orang-orang di Belakang Tweet
  • Memastikan Akun Mudah Ditemukan
  • Menawarkan Dukungan Pelanggan yang Solid
  • Frekuensi Update Akun
  • Laporan Masalah dan Pemecahan
  • Keterlibatan Jurnalis dan Blogger
  • Desain Profil Twitter
Hasil ini benar-benar berbicara untuk diri mereka sendiri dan tidak perlu banyak menjelaskan. Namun, survei tersebut juga memasukkan beberapa pertanyaan terbuka yang tidak wajib dijawab. Salah satunya diletakkan untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut dalam faktor kesuksesan. Inilah yang para ahli mengatakan: Sebanyak 35 partisipan memilih untuk menambahkan lebih lanjut faktor-faktor keberhasilan. 45% dari semua jawaban menunjukkan bahwa menyediakan konten berkualitas memberikan kontribusi bagi keberhasilan di Twitter. Mempromosikan diri secara terus-menerus harus dihindari, sedangkan menjadi transparan dalam arti membiarkan konsumen memperoleh perasaan untuk perusahaan melalui pernyataan-pernyataan jujur dan personal sangat penting ketika menggunakan Twitter untuk mendukung hubungan pemasaran. Pesan penting lainnya yang berharga adalah nilai keaslian. Konsumen ingin didengar dan berkomunikasi, lebih disukai dengan orang-orang nyata yang otentik mewakili bisnis beserta semua nilai-nilainya. 
Yang terakhir tapi tidak kalah penting, para ahli menunjukkan perlunya sebuah pendekatan strategis untuk Twitter dan hubungan pemasaran. Hal ini meliputi penetapan tujuan, bagaimana Twitter dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tersebut dan juga bagaimana hasilnya menjadi terukur.

Esksistensialisme
Pada perkembangannya, Twitter yang awalnya dirancang untuk digunakan oleh orang dewasa sebagai sarana pendukung dalam pekerjaan, sekarang ini justru didominasi oleh remaja. Hal ini dikarenakan fungsi Twitter yang sekarang sebagai wadah berkumpulnya para penggemar artis-artis. Bisa saja pengguna twitter tersebut adalah selebritis atau hanya sekedar basis fans. Dengan begitu para pengikut akun selebritis tersebut bisa memantau berita terbaru dari sang selebritis. Selebritis yang pertama kali menjaing satu juta pengikut dan juga sebagai pelopor akun selebritis adalah Ashton Kutcher. Kemudian diikuti oleh Oprah Winfrey, Britney Spears, dan lain-lain. Di Indonesia, Twitter sangat populer. Terlebih lagi, kemudahan yang disediakan oleh telepon seluler yang ada serta aplikasi yang mendukung. hal ini membuat Indonesia menduduki peringkat ke enam sebagai negara dengan pengguna Twitter terbanyak, meski Amerika masih menjadi negara nomor satu untuk urusan Twitter. Banyak yang mengatakan bahwa twitter adalah cara yang baik untuk tetap berhubungan dengan teman-teman. Namun, beberapa pengguna merasa 'terlalu' terhubung, karena mereka selalu menerima pesan yang tidak relevan dengan kebutuhan mereka.
Berbagai penelitian di sekitar Twitter telah dilakukan seperti bidang sosiologi dan perilaku. Sebuah penelitian dilakukan Bruno Goncalves menyatakan bahwa jaringan sosial modern membantu seseorang berinteraksi namun kendala biologis dan fisik membatasi hubungan sosial secara stabil.
Apakah Tingkat Retensi Pelanggan Meningkat Ketika Menggunakan Twitter?
Penekanan utama hubungan pemasaran terletak pada hubungan. Kehidupan pada umumnya mengajarkan semua orang bahwa hubungan dibangun atas dasar kepercayaan yang berarti dimana perusahaan yang merangkul hubungan pemasaran perlu untuk tidak hanya berkonsentrasi pada membangun kepercayaan dengan klien baru, tetapi juga pada memelihara dan mempertahankan hubungan pelanggan yang sudah ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Twitter adalah alat yang baik untuk membangun kepercayaan di satu sisi dan di sisi lain, untuk membangun dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.
Dalam konteks ini para ahli ditanya di bidang apa saja yang mereka yakini Twitter menjadi alat pemasaran lebih baik dari metode pemasaran tradisional. Penekanannya terletak pada kata "tool" karena Twitter adalah sebuah platform yang dimaksudkan untuk meningkatkan dan memfasilitasi metode bisnis "pemasaran, komunikasi dan keterlibatan. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan metode pemasaran tradisional
Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu poin yang paling disepakati responden adalah interaksi. Twitter memungkinkan bisnis untuk berada dalam dialog secara terus menerus dengan pelanggan tetap serta calon pelanggan secara real-time, yang merupakan kebalikan utama untuk metode pemasaran tradisional.

Lebih lanjut, kata di Twitter menyebar cepat. Percakapan terjadi secara real time di Twitter, sehingga memberi rasa kedekatan. Perusahaan kini dapat memantau apa yang dikatakan tentang mereka jauh lebih efektif daripada sebelumnya. Mereka menerima umpan balik secara instan pada pemasaran dan usaha bisnis mereka yang memungkinkan mereka untuk bereaksi dengan segera. Twitter memfasilitasi penelitian dalam banyak cara dan menurut para ahli, berfungsi sebagai alat pelayanan pelanggan yang sangat baik, yang memperkuat titik interaksi, merupakan bagian integral dari hubungan pemasaran. Hanya 0,9% dari semua jawaban menunjukkan bahwa biaya rendah merupakan keuntungan besar dari Twitter.

Dengan penghematan biaya menjadi prioritas untuk banyak bisnis saat ini, karena resesi, hasil penelitian ini seperti kejutan. Namun, mereka juga menunjukkan bahwa faktor biaya bukanlah motivasi utama bagi organisasi untuk bergabung dengan platform tetapi terlebih pada kemudahan menjangkau konsumen dan kemungkinan berinteraksi dengan mereka. Akibatnya, pemasar tampaknya telah menyadari bahwa harapan konsumen telah berubah, bahwa hal ini penting untuk mendengarkan mereka dan juga kenyataan bahwa konsumen kurang pemaaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar