Pendekatan Filsafat:
Ontologi
Cabang
ini menguak tentang objek yang di telaah ilmu, wujud dan hubungannya dengan
daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan. Objek formal ontologi adalah
hakikat seluruh realitas. Lorens Bagus memperkenalkan tiga tingkatan abstraksi
dalam ontologi, yaitu : abstraksi fisik, abstraksi bentuk, dan abstraksi metaphisik.
Abstraksi fisik menampilkan keseluruhan sifat khas sesuatu objek; sedangkan
abstraksi bentuk mendeskripsikan sifat umum yang menjadi ciri semua sesuatu
yang sejenis. Abstraksi metaphisik mengetengahkan prinsip umum yang menjadi
dasar dari semua realitas. Abstraksi yang dijangkau oleh ontologi adalah
abstraksi metaphisik.
Twitter adalah sebuah situs
web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jejaring
sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan
membaca pesan yang disebut kicauan (tweets). Pengguna dapat
menulis pesan berdasarkan topik dengan menggunakan pagar (#) (hashtag).
Sedangkan untuk menyebutkan atau membalas pesan dari pengguna lain bisa
menggunakan tanda @. Pesan pada awalnya diatur hanya mempunyai batasan sampai
140 karakter disesuaikan dengan kompatibilitas dengan pesan SMS, memperkenalkan
singkatan notasi dan slang yang biasa digunakan dalam pesan SMS. Isi Kicauan
menurut Pear Analytics: Berita, Spam, Promosi diri, Celoteh tidak berarti,
Percakapan, Nilai lewat-terus (pass-along).
Twitter adalah merupakan salah satu dari 10
situs web yang paling sering dikunjungi di seluruh dunia oleh Alexa trafik web
analisis. Februari 2009 Compete.com blog entry mengatakan bahwa Twitter berada
di tingkat ketiga sebagai situs yang digunakan jaringan sosial berdasarkan
jumlah pengunjung bulanan sebanyak 6 juta pengunjung. Pada bulan Maret 2009,
Nielsen.com blog menyatakan Twitter sebagai situs yang tumbuh tercepat--dalam
kategori Komunitas Anggota. Twitter memiliki pertumbuhan bulanan sebesar
1.382%, meningkat dari 475.000 pengunjung pada Februari 2008 menjadi 7 juta
pada Februari 2009. Menurut sebuah studi oleh Sysomos pada bulan Juni 2009,
perempuan membentuk sebuah demografi Twitter lebih besar daripada laki-laki
dimana persentasenya adalah 53% lebih dari 47%. Ia juga menyatakan bahwa 5%
dari pengguna menyumbang 75% dari semua aktivitas, dan bahwa New York memiliki
Twitter sebagian besar pengguna.
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan
komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang
atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Bauran
pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni: Product
(produk), Price (harga), Place (tempat,
termasuk juga distribusi), dan Promotion (promosi)
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan,
teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal
juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical
Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin,
misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni
daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada
ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada
ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran
adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan
lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen (konsep pemasaran).
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat
penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha
“Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana
sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam
menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui
strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah
yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan
tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual
maupun potensial.
Epistemologi
Masalah
epistemologi bersangkutan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan.
Sebelum dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan kefilsafatan, perlu diperhatikan
bagaimana dan dengan sarana apakah kita dapat memperoleh pengetahuan. Jika kita
mengetahui batas-batas pengetahuan, kita tidak akan mencoba untuk mengetahui
hal-hal yang pada akhirnya tidak dapat di ketahui. Memang sebenarnya, kita baru
dapat menganggap mempunyai suatu pengetahuan setelah kita meneliti pertanyaan-pertanyaan
epistemologi.
Epistemologi berusaha menjawab bagaimana
proses yang memungkinkan di timbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana
prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan
pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah
kriterianya? Cara/tehnik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan
pengetahuan yang berupa ilmu?. AR Locky, mengungkapkan, tentang epistemologi,
yaitu:
1.
Menemukan
kebenaran dari masalah
2.
Pengamatan
dan teori menemukan kebenaran
3.
Pengamatan
dan eksperimen untuk menemukan kebenaran
4.
Ekseperimental
5.
Konfirmasi
kemungkinan untuk menemukan kebenaran
6.
Metode
deduktif
7.
Metode
induktif
Twitter kini semakin populer sebagai channel
komunikasi brand, baik untuk personal brand, corporate brand, atau product
brand. Dalam sebuah diskusi di rossdawsonblog.com tentang “Twitter Follower
Number as a Proxy of Influence,”muncul beberapa jawaban tentang bagaimana
Twitter bekerja untuk brand Anda. Twitter semakin penting bukan semata karena
pemilik brand bisa mengukur jumlah follower dari akun Twitter mereka, lebih
jauh, mereka bisa melihat apa tujuan mem-follow dan apa yang dilakukan para
follower setelah mem-follow akun Twitter Anda.
Sebuah penelitian tentang “Twitter follower number as a proxy of
influence” menemukan beberapa fakta:
1. Jumlah Followers
Ukuran yang populer untuk mengukur pengaruh
dan pentingnya Twitter adalah berdasarkan dari jumlah follower yang Anda
miliki. Asumsi ini memang masuk akal jika melihat Twitter adalah media sosial
dengan “140 karakter” yang pesannya hanya dapat dilihat jika Anda membacanya
dalam “Tweet”. Jadi, makin banyak follower Anda, artinya makin banyak orang
yang terekspose oleh konten Twitter Anda. Artinya pula, level atau kelas akun
Twitter milik Anda makin tinggi. Dan jika itu terjadi, brand pun dapat diterima
oleh banyak orang secara luas.
2. Tiga Tipe User
Ada tiga tipe pengguna Twitter. Pertama, tipe
pengikut celebrity. Pemilik akun ini biasanya memiliki jumlah pengikut
(follower) yang tinggi, tetapi hanya sedikit orang yang di-follow-nya kembali.
Pengguna akun tersebut dapat dibilang hanya fokus pada aspek material Twitter.
Artinya, melalui Twitter yang bersangkutan hanya ingin berbagi konten dengan
para follower-nya. Tipe ini juga biasanya follower dari sebuah media berita
online untuk menyampaikan berita-berita yang tersambung ke linknya. Kedua, tipe
yang memanfaatkan Twitter sebagai sarana percakapan. Pengguna tipe ini
kemungkinan besar mem-follow kembali sebagian besar pengikutnya. Tujuannya,
biasanya untuk menjaga keakraban dengan percakapan yang lebih pribadi. Tipe
ketiga adalah spammer. User yang biasanya lebih banyak jumlah following-nya
daripada follower-nya.
3. Yang Dilakukan Setelah Membaca Tweet
Kemampuan melakukan sebuah tindakan setelah
membaca sebuah tweet merupakan ukuran penting dari "pengaruh Twitter,"
apakah itu melakukan Reply, Retweet (RT), Mention, atau Attribution di mana
Anda bisa menambahkan lokasi Anda ketika mengirimkan tweet.
4. Kekuatan Followers
Jika Anda memiliki jumlah follower yang
tinggi, dan follower Anda memiliki follower sama banyaknya dengan Anda, ini
artinya potensi retweet Anda akan jauh lebih signifikan.
5. Updates
Frekuensi update akun Twitter Anda akan
mengarahkan Anda kepada level penggunaan Twitter yang lebih tinggi.
6. Keterlibatan
Pengguna Twitter yang tweet-nya lebih sering
di-retweet, akan lebih sering dijadikan referensi atau dikutip, dan secara
langsung lebih tinggi lagi level Twitter-nya. Selebihnya, nilai dari suatu
keterlibatan akan lebih tinggi sesuai dengan siapa saja user-user lain ikut
terlibat. Pengguna Twitter dengan level retweets yang tinggi akan memiliki
nilai lebih.
Seperti Artikel Sebelumnya mengenai
Keuntungan Sosial Media dan Manfaat Twitter dimana interaksi yang terjadi
antara konsumen dengan brand melalui beragam jejaring sosial termasuk twitter,
akan mendorong aksi lanjutan dari konsumen, seperti berkunjung langsung ke
website si brand, atau menelusuri informasinya lebih lanjut. Bentuk interaksi
yang paling sering dilakukan adalah berkomentar, atau berbagi konten. Evert Gummesson tentang Hubungan Pemasaran sebagai definisi
pada keseluruhan tesis: Relationship marketing is marketing based on
interaction within networks of relationships (Hubungan pemasaran adalah pemasaran berdasarkan interaksi dalam jaringan
hubungan).
Pelaksanaan survei didasarkan
pada dasar-dasar Hubungan
Pemasaran dan Twitter, dan
bagaimana keduanya dapat
berfungsi bersama-sama. Berikut beberapa hasil penelitiannya:
Apa Tujuan Pemasaran yang Bisa Dicapai Melalui Twitter?
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa menciptakan kesadaran tentang merek dan produk adalah salah
satu tujuan pemasaran dimana sebagian besar responden sepakat, diikuti oleh kemampuan
untuk menerima umpan balik. Juga, menurut hasil, Twitter tampaknya menjadi media
yang ideal untuk membangun kepercayaan, memperoleh pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan
yang sudah ada.
Kemungkinan Pembelian dari Pelanggan yang
Telah Berinteraksi di Twitter.
Untuk memperdalam temuan
di atas, para ahli juga ditanya apakah mereka percaya atau tidak bahwa orang-orang yang telah berinteraksi di
Twitter lebih memungkinkan untuk membeli atau membeli kembali produk atau jasa. Hasil
penelitian menunjukkan, sebanyak 49,33 persen responden setuju; 31,33 persen
selain setuju dan tidak setuju; 18 persen sangat setuju, dan 1,33 persen tidak
setuju.
Aksiologi
Dewasa ini ilmu bahkan sudah berada
di ambang kemajuan yang mempengaruhi reproduksi dan penciptaan manusia itu
sendiri. Jadi ilmu bukan saja menimbulkan gejala dehumanisasi namun bahkan
kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri, atau dengan perkataan
lain, ilmu bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujuan
hidupnya, namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri,
atau dengan perkataan lain, ilmu bukan lagi merupakan sarana yang membantu
manusia mencapai tujuan hidupnya, namun juga menciptakan tujuan hidup itu
sendiri.
Pentingnya mempelajari peranan
twitter dalam pemasaran, karena bauran pemasaran yang dahulu hanya 4P
yakni: Product (produk), Price (harga), Place
(tempat, termasuk juga distribusi), dan Promotion (promosi).
Berkembang menjadi 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Pemasaran memiliki tujuan yaitu :
- Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang dihasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
- Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
- Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pendekatan Keilmuan :
Pragmatisme
Muncul pada awal abd ke-20. Mazhab
ini menegaskah bahwa segala sesuatunya haruslah bernilai benar apabila membawa
manfaat secara praktis bagi manusia. Artinya, pengetahuan yang berasal dari
pengalaman, rasio, pengamatan, kesadaran lahiriah maupun batiniah, bahkan yang
bersifat abstrak atau mistis pun akan diterima menjadi sebuah kebenaran apabila
membawa manfaat praktis. John Dewey (1859-1852) merupakan tokoh dalam mazhab
ini yang berpendapat bahwa filsafat tidak boleh hanya mengandalkan pemikiran
metafisis yang tidak bermanfaat praktis bagi manusia, melainkan harus berpijak
pada pengalaman yang diolah secafa aktif kritis dan memberikan pengarahan bagi
perbuatan manusia dalam kehidupan nyata. Cara-cara
non-ilmiah (unscientific) membuat manusia tidak meruasa puas sehingga
mereka menggunakan cara berpikir deduktif atau induktif. Kemudian orang mulai
memadukan cara berpikir deduktif dan induktif, dimana perpaduan ini disebut
dengan berpikir reflektif (reflective thinking). Metode ini
diperkenalkan oleh John Dewey antara lain:
- The Felt Need (adanya suatu kebutuhan): Seseorang merasakan adanya suatu kebutuhan yang menggoda perasaanya sehingga dia berusaha mengungkapkan kebutuhan tersebut. Apa yang dibutuhkan oleh pemasar terhadap pelanggannya? Seberapa jauh pemasar perlu mengetahui kebutuhan pelanggan, menyangkut produk-produknya?
- The Problem (menetapkan masalah): Dari kebutuhan yang dirasakan pada tahap the felt need diatas, diteruskan dengan merumuskan, menempatkan dan membatasi permasalahan (kebutuhan). Penemuan terhadap kebutuhan dan masalah boleh dikatakan parameter yang sangat penting dan menentukan kualitas penelitian. Studi literatur, diskusi, dan pembimbingan dilakukan sebenarnya untuk mendefinisikan kebutuhan dan masalah yang akan diteliti. Melalui media apa pemasar mampu mengetahui kebutuhan konsumen? Seberapa mampu media tersebut member kesimpulan mengenai kebutuhan konsumen?
- The Hypothesis (menyusun hipotesis): Jawaban atau pemecahan masalah sementara yang masih merupakan dugaan yang dihasilkan misalnya dari pengalaman, teori dan hukum yang ada. Twitter menjadi media yang paling diminati oleh banyak orang baik untuk bercakap-cakap maupun mencari informasi.
- Collection of Data as Avidance (merekam data untuk pembuktian): Membuktikan hipotesis dengan eksperimen, pengujian dan merekam data di lapangan. Data-data dihubungkan satu dengan yang lain untuk ditemukan kaitannya. Proses ini disebut dengan analisis. Kegiatan analisis dilengkapi dengan kesimpulan yang mendukung atau menolak hipotesis.
- Concluding Belief (kesimpulan yang diyakini kebenarannya): Berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap ke-4, dibuatlah sebuah kesimpulan yang diyakini mengandung kebenaran, khususnya untuk kasus yang diuji.
- General Value of the Conclusion (memformulasikan kesimpulan umum): Kesimpulan yang dihasilkan tidak hanya berlaku untuk kasus tertentu, tetapi merupakan kesimpulan (bisa berupa teori, konsep dan metode) yang bisa berlaku secara umum, untuk kasus lain yang memiliki kemiripan-kemiripan tertentu dengan kasus yang telah dibuktikan diatas. Evert Gummeson menyatakan dalam tesisnya, Hubungan pemasaran adalah pemasaran berdasarkan interaksi dalam jaringan hubungan.
Untuk menjelaskan perilaku sosial seseorang dapat
dikaji sebagai sesuatu proses yang (1) instinktif, (2)
karena kebiasaan, dan (3) juga yang bersumber dari proses mental.
John Dewey menekankan pada penjelasan kebiasaan individual, tetapi mereka juga
mencatat bahwa kebiasaan individu mencerminkan kebiasaan kelompok yaitu
adat-istiadat masyarakat atau struktur sosial.
Selaras
kehadirannya yang terbilang masih baru, belum banyak penelitian dan publikasi
ilmiah menyangkut media sosial. Padahal melihat realitas yang ada saat ini,
fenomena media sosial layak menjadi kajian penelitian tersendiri, masuk dalam
ranah ilmu-ilmu sosial. Beberapa fakta tentang media sosial terangkum dalam
postingan saya sebelumnya "Inilah Fakta Menakjubkan Media Sosial
2010."
Karena alasan ini pula, Antonia Harler,
yang baru saja lulus Diploma bidang Management, Communications & IT di
sebuah universitas di Austria tertarik untuk meneliti keberadaan media sosial,
khususnya Twitter, sebagai bahan penelitian tesisnya. Dalam tesis berjudul “Twitter
as A Tool for Relationship Marketing”, Antonia meneliti bagaimana cara terbaik menggunakan Twitter
sebagai alat untuk Hubungan Pemasaran.
Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif analitik melalui teknik wawancara mendalam. Di sini, Antonia
mewawancarai sebanyak 175 ahli media
sosial, pemasaran, iklan, dan PR di seluruh dunia,
sebagian besar berasal dari Amerika Serikat dan Eropa. Banyak
diantara mereka merupakan para ahli media sosial terkenal
dan bersedia meluangkan waktu untuk menjawab 22 pertanyaan yang dia ajukan. Hasil informasi yang didapat sangat luas, tetapi tulisan ini hanya mengupas beberapa poin-poin kunci.
Penelitian ini terbagi dalam 3 bagian:
- Tinjauan Literatur Secara Menyeluruh.
- Survei dengan Para Ahli Media Sosial, Pemasaran, Iklan dan PR di Seluruh Dunia.
- Evaluasi Hasil, Kesimpulan dan Pedoman Praktis untuk Bisnis.
Secara keseluruhan penelitian ini
menyimpulkan bahwa menggunakan Twitter
sebagai alat hubungan pemasaran adalah sangat penting, dan banyak pihak gagal
menyadari betapa banyak potensi yang dimilikinya. Paparan
tersebut terangkum dalam bagian kedua,
dimana Antonia mewawancarai para responden yaitu orang-orang yang
kredibel dan mengetahui banyak
hal khususnya media sosial.
Faktor-faktor Sukses
Mengintegrasikan Twitter
dalam strategi hubungan
pemasaran perusahaan dapat tampak luar biasa
dan sekaligus seperti mengejek
karena platform yang relatif baru dan kurangnya pengalaman dengan media sosial
secara umum. Tips dan trik dapat memfasilitasi proses ini. Oleh karena itu,
bagian penting dari penelitian ini ditetapkan untuk fokus pada: Apa
faktor-faktor keberhasilan bisnis yang harus dipertimbangkan ketika menggunakan Twitter untuk
mendukung strategi hubungan pemasaran mereka.
Dalam langkah pertama,
para ahli diminta untuk memilih faktor-faktor keberhasilan yang mereka percaya
berlaku dan dianggap penting untuk kesuksesan pada platform. Berikut jawaban mereka:
- Interaksi dan Komunikasi
- Mendengarkan
- Integrasi dengan Saluran-saluran Lain
- Mengungkap Orang-orang di Belakang Tweet
- Memastikan Akun Mudah Ditemukan
- Menawarkan Dukungan Pelanggan yang Solid
- Frekuensi Update Akun
- Laporan Masalah dan Pemecahan
- Keterlibatan Jurnalis dan Blogger
- Desain Profil Twitter
Hasil ini benar-benar
berbicara untuk diri mereka sendiri dan tidak perlu banyak menjelaskan. Namun,
survei tersebut juga memasukkan beberapa pertanyaan terbuka yang tidak
wajib dijawab. Salah satunya diletakkan
untuk mendapatkan wawasan lebih
lanjut dalam faktor kesuksesan. Inilah yang para ahli mengatakan: Sebanyak
35 partisipan memilih untuk menambahkan lebih lanjut faktor-faktor keberhasilan. 45% dari semua jawaban menunjukkan bahwa
menyediakan konten berkualitas memberikan kontribusi bagi keberhasilan di
Twitter. Mempromosikan diri secara terus-menerus
harus dihindari, sedangkan menjadi transparan dalam arti membiarkan konsumen memperoleh
perasaan untuk perusahaan melalui pernyataan-pernyataan
jujur dan personal
sangat penting ketika menggunakan
Twitter untuk mendukung hubungan pemasaran. Pesan penting lainnya yang
berharga adalah nilai keaslian.
Konsumen ingin didengar dan berkomunikasi,
lebih disukai dengan orang-orang
nyata yang otentik mewakili bisnis beserta semua nilai-nilainya.
Yang terakhir tapi tidak kalah penting, para ahli menunjukkan perlunya sebuah
pendekatan strategis untuk Twitter
dan hubungan pemasaran. Hal ini meliputi penetapan tujuan, bagaimana Twitter
dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tersebut dan juga bagaimana hasilnya menjadi
terukur.
Esksistensialisme
Pada perkembangannya, Twitter yang awalnya
dirancang untuk digunakan oleh orang dewasa sebagai sarana pendukung dalam
pekerjaan, sekarang ini justru didominasi oleh remaja. Hal ini dikarenakan
fungsi Twitter yang sekarang sebagai wadah berkumpulnya para penggemar
artis-artis. Bisa saja pengguna twitter tersebut adalah selebritis atau hanya
sekedar basis fans. Dengan begitu para pengikut akun selebritis tersebut bisa
memantau berita terbaru dari sang selebritis. Selebritis yang pertama kali
menjaing satu juta pengikut dan juga sebagai pelopor akun selebritis adalah
Ashton Kutcher. Kemudian diikuti oleh Oprah Winfrey, Britney Spears, dan
lain-lain. Di Indonesia, Twitter sangat populer. Terlebih lagi, kemudahan yang
disediakan oleh telepon seluler yang ada serta aplikasi yang mendukung. hal ini
membuat Indonesia menduduki peringkat ke enam sebagai negara dengan pengguna
Twitter terbanyak, meski Amerika masih menjadi negara nomor satu untuk urusan
Twitter. Banyak yang mengatakan bahwa twitter adalah cara yang baik untuk tetap
berhubungan dengan teman-teman. Namun, beberapa pengguna merasa 'terlalu'
terhubung, karena mereka selalu menerima pesan yang tidak relevan dengan
kebutuhan mereka.
Berbagai penelitian di sekitar Twitter telah
dilakukan seperti bidang sosiologi dan perilaku. Sebuah penelitian dilakukan
Bruno Goncalves menyatakan bahwa jaringan sosial modern membantu seseorang
berinteraksi namun kendala biologis dan fisik membatasi hubungan sosial secara
stabil.
Apakah Tingkat Retensi Pelanggan Meningkat
Ketika Menggunakan Twitter?
Penekanan utama hubungan
pemasaran terletak pada hubungan. Kehidupan pada umumnya mengajarkan semua
orang bahwa hubungan dibangun atas dasar kepercayaan yang berarti
dimana perusahaan yang
merangkul hubungan pemasaran perlu untuk tidak hanya berkonsentrasi pada
membangun kepercayaan dengan klien baru, tetapi juga pada memelihara dan
mempertahankan hubungan pelanggan yang sudah ada. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Twitter adalah alat yang baik untuk membangun kepercayaan di
satu sisi dan di sisi lain, untuk
membangun dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.
Dalam konteks ini para
ahli ditanya di bidang apa saja yang mereka yakini Twitter menjadi alat pemasaran
lebih baik dari metode pemasaran
tradisional. Penekanannya terletak pada kata "tool"
karena Twitter adalah sebuah platform yang dimaksudkan untuk meningkatkan dan
memfasilitasi metode bisnis
"pemasaran, komunikasi dan keterlibatan”. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan metode
pemasaran tradisional.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa salah satu poin yang paling disepakati responden adalah interaksi.
Twitter memungkinkan bisnis untuk berada dalam dialog secara
terus menerus dengan pelanggan
tetap serta calon pelanggan secara real-time,
yang merupakan kebalikan utama untuk metode pemasaran tradisional.
Lebih lanjut, kata di Twitter menyebar cepat. Percakapan terjadi secara real time di Twitter,
sehingga memberi rasa kedekatan. Perusahaan kini dapat memantau apa yang
dikatakan tentang mereka jauh lebih efektif daripada sebelumnya. Mereka menerima umpan balik secara instan pada pemasaran dan usaha bisnis mereka
yang memungkinkan mereka untuk
bereaksi dengan segera. Twitter
memfasilitasi penelitian dalam banyak
cara dan menurut para ahli, berfungsi sebagai alat pelayanan pelanggan yang sangat baik, yang memperkuat titik
interaksi, merupakan bagian integral dari hubungan pemasaran. Hanya 0,9% dari
semua jawaban menunjukkan bahwa biaya rendah merupakan keuntungan besar dari
Twitter.
Dengan penghematan biaya
menjadi prioritas untuk banyak bisnis saat ini, karena resesi, hasil
penelitian ini seperti kejutan. Namun, mereka juga menunjukkan bahwa faktor
biaya bukanlah motivasi utama bagi organisasi untuk bergabung dengan platform
tetapi terlebih pada kemudahan menjangkau konsumen dan kemungkinan berinteraksi dengan mereka.
Akibatnya, pemasar tampaknya telah menyadari bahwa harapan konsumen telah
berubah, bahwa hal ini penting untuk mendengarkan mereka dan juga kenyataan
bahwa konsumen kurang pemaaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar